Infinix Note 4, gede sih. tapi

infinix note 4Perhatian.. Ini sebenarnya kelamaan banget, mau kadaluarsa malah. Hehehe. Iseng aja untuk mengisi kontent blog baru. Hape ini sudah saya miliki hampir 2 bulan yang lalu, mungkin lebih. Saya beli bukan untuk saya sendiri melainkan untuk ibu. Karena beliau kepingin punya hape yang layarnya segede gaban.

Nah bagi yang pengen vuang buang kuota lihat informasi telat ini, yuk kita review hape bongsor besutan infinix ini, apakah masih layak dibeli apa tidak?.

Hape in saya dapat kan di Lazada, kebetulan waktu itu baru hagnta hangatnya dan di banderol seharga 2juta lebih 50ribu rupiah. Spesifikasi yag ditawarkanpun terbilang lumayan, sepetti ram 3GB, memory internal 32GB, dual sim yang mendukung konektifitas 4G di kedua slotnya, tak lupa slot microSD. Terkecuali processornya yang menurut sebagian orang adalah procesor abadi infinix. Apalagi kalau bukan Mediatek MT6753.

Kita bahas masalah desain dulu, infinix note 4 ini memiliki desain tidak unibody, artinya casing belakang ini bisa dilepas yang mana akan kita temukan dua buah slot sim berjenis microsi.  dan satu slot micro SD. Serta batre berkapasitas 4300mah yang tidak bisa dilepas. Bahan kasingnya terbuat dari plastik namun cukup glossy sehingga terkesan seperti kaca.

Baca Juga :   Harga Redmi note 8 bakal sama seperti Redmi Note 7

Paket Penjualan

Dalam paket penjualanya hape, tentu saja. Kepala charger yang mendukunh quick charge X charge, kabel micro USB. Sim ejector, buku panduan, earphone, case silikon, serta anti gores. Mengesankan untuk bandrol harganya.

 

Ini hape buesar banget, dengan bentangan layar sebesar 5,7inch 2.5D berjenis IPS dengan resolusi full HD sehingga gambar yanh ditampilkan tajam banget, warnanya pun gonjreng. Tuh bandingin dengan daily driver saya Xiaomi Redmi 4A (maklum kere) yang memiliki bentang layar hanya 5 inch, dan si zenfone 3 max yang memiliki bentang layar 5.2 inch. Beratnya pun ga bisa dibilang ringan,  secara 200gram gituloh. Pake timpukin maling juga pingsan kali.

Built qualitinya OK. Tombol tomvolnya pun enak di pencet pencet. Dibagian belakang ada kamera beresolusi 13 mpix yang hasilnya lumayan. Sedangkan di bagian depan ada kamera 8mpix. Smartphone ini juga memiliki sensor sidikjari yang kemampuan membacanya cepat.

Hape ini membawa XOS chameleon 2.3 yang begitu kita masukin sim, langung minta update minor. Update ini berfungsi ‘membangkitkan’ fungsi 4G di kedua slot sim. Jadi jangan kaget, marah frustasi apalagi sampau banting hape ini kalau ternyata ini hape tidak mendukung 4G pada saat baru lahir dari box nya. Mending kasih saya sob…

Baca Juga :   AOSP vs CAF

Batre berkapasitas 4300nya sangup bertahan seharian, bahkan bisa 2 hari tanpa ngecas dengan pemakaian normal. Didukung dengan x charge, pengisian batrenya pun cepat.

Performa kameranya OK menurut saya untuk harga segitu, warna cenderung akurat walau agak pucet. Bagi yang suka main main dengan setingan manual, hape ini bisa mememuhi hasrat anda yang kepingin DSLR tapi ga ke sampaian.. Namun, jika kita berpindah ke ke mode manual, intrface kameranya entah kenapa jado super lemot, jadi butuh kesabaran ekstra.

hasil kamera Aus Zenfone 3 max Hasil Kamera Infinix Note 4

Oh ya  bagi anda yang sering galau dengan keadaan anda, butuh teman yang mampu mensuport anda ketika terjatuh, cieh bahasanya. Hape ini juga bisa diandalkan loh, pada layar lockscreen akan muncul kata kata penyemangat yang bisa menenangkan anda. Baik ya hape ini, hehhe..

 

Kata kata mutiara

Overal dengan bandrol harga segitu, bagi anda yang ingin punya hape berbadan besar, kamera lumayan dengan mode pro, daya tah batre yang irit, serta didukung fast charging. Hape ini bisa menjadi pilihan.

Baca Juga :   Kamera Smartphone yang makin lama makin banyak!

Cuman ada beberapa kekurangan yang bisa sedikit bikin anda galau lagi. Pertama, processornya yang lawas akan memberikan performa yang biasa biasa saja, apalagi dengan resolusi layar yang tinggi sehingga sedikit banyak berpengaruh dengan performa, tak jarang kita menemui hape ini mikir kelamaan kalau berpindah aplikasi.

 

Kedua, bahasa indonesianya yang.. Aduh.. Mungkin pihak infinix malas menerjemahkan ke dalam bahasa indonesia yang baik dan benar, sehingga langsung pakai google translate. Tapi bagi anda yang memakai bahasa inggris masalah ini tidak akan berarti bagi anda.

Ketiga, entah kenapa sinyal 4G di hape ini kadang ngilang, bukan ngilang sih tepatnya. Kadang suka disconnect dengan sendirinya, sehingga kita perlu masuk ke airplane mode dulu untuk mengaktifkan kembali internetnya. Semoga ini hanya bug dari software.

Demikian reviews yang biasa aja mengenai smartphone ini, mohon maaf kalau ada salah salah kata. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *