Kamera Redmi Note 5 bisa dibilang cukup fenomenal di kelasnya, Biasanya saya kecewa dengan kamera seri seri redmi, namun di Redmi Note 5 Xiaomi memberikan perubahan besar besaran sehingga kualitas kamera seri Redmi bisa diandalkan. Seperti apa keganasan kamera redmi note 5?
Seklias mengenai Reno 5.
Rdemi Note 5 / Reno 5 / WHYRED merupakan smartphone baru keluaran Xiaomi yang menargetkan kelas menengah, smarphone ini dibenamkan processor qualcomm terbaru snapdragon 636 yang menggunakan arsitektur kryo 260. arsitektur Kryo digunakan snapdragon pada lini processor flagship mereka seperi 820, 821 hingga 845. Tidak hanya processornya yang fenomenal, Kamera di Redmi Note 5 juga bisa dibilang fenomenal.
Redmi note 5 memilik 2 versi rilis yaitu versi india dan versi china (kotak merah), yang masuk ke indonesia adalah versi cina namun dengan kemasan berwarna oranya. Variannya ada 2, 3/32 dan 4/64. perbedaanya dari versi india dan versi china terletak pada spesifikasi kameranya. untuk versi India kamera depannya memiliki resolusi sebesar 20mpix sedangkan versi cina hanya sebesa 13 mpix namun katanya dibekali teknologi AI. Kamera belakangnya pun terdapat sedikit perbedaan.
Di versi India, kamera belakang utamanya memiliki resolusi 13 mpix dengan bukaan sebesar F2.2 sedangkan versi cinannya memiliki bukaan F1.9 yang mana diatas kertas memiliki performa lowlight yang lebih baik.
Spesifikasi kamera.
Unit yang saya miliki adalah versi 3/32 garansi TAM. Device yang saya pegang memiliki sensor kamera buatan samsung bertipe S5K2L7, kamera ini memiliki bukaan sebesar F1.9. Bukaan lebar memungkinkan kamera bisa menangkap cahaya lebih banyak sehingga performa pada saat cayaha redup bisa diandalkan, namun terkadang pada saat cayaha berlebih justru akan membuat foto bakalan terlalu terang.
Sensor kamera ini juga digunakan oleh Nokia 8 Sirocco dan Mi Max 3. Samsung menggunakan teknologi ISOCELLFast dengan besaran pixel sebesar 1.4 mikron. Kecepatan fokusnyapun ngebut dan akurat berkat teknologi Dual Pixel PDAF (Phase detection Autofokus), beralih ke kamera sekunder, Xiaomi menggunakan sensor yang lagi lagi buatan samsung bertipe S5K5E8 yang memiliki resolusi 5mpix, berbeda dengan kamera utama, kamera ini tidak dibekali dengan dual Pixel PDAF namun menggunakan Contrast AF walapun begitu, sensor ini juga menggunakan teknologi Isocell dengan bukaan kamera sebesar F 2.0 ukuran pixelnyapun lebih kecil yaitu 1.22 mikron. Kamera sekundernya ini berfungsi sebagai Depth Sensor.
Beralih ke kamera depan, Xiaomi menggunakan sensor kamera buatan OmniVision bertipe OV13855 berkekuatan 13 megapixel sejatinya kamera ini juga dibekali PDAF namun di redmi note 5 sepertinya fitur ini tidak digunakan. Baik buatan samsung dan omnivision ke duanya mampu merekam video hingga 4K, namun lagi lagi fitur ini sepertinya di tidurkan oleh xiaomi. untuk urusan selfie, kamera ini tidak sendirian, dia ditemani single LED flash.
Fitur fitur kamera yang wah ternyata berbanding terbalik dengan software kameranya, minim sekali pengaturan khusunya mode manual yang hanya memberi opsi pengaturan whitebalance dan pengaturan iso. Coba siomay mau memberikan software kamera yang lebih baik, mungkin potensi kameranya bisa lebih digali lagi. Tapi android tetap android, para opreker pasti punya 1001 cara untuk memaksimalkan potensi kamera ini.
Tapi jangan bersedih, walau kameranya memiliki setingan yang minim, tapi kualitanya tetap yahud.
Berikut adalah hasil kamera belakang dan depan Redmi Note 5.
Dynamic rangenya cukup bisa di lihat dari penampakan awan yang masih bisa di tanggap oleh kamera.
Untuk mode Bokehnya, terlihat kameranya mampu menghasilkan bokeh yang rapi.
Mode Normal
Mode Bokeh.
Mode HRD juga membantu untuk menghasilkan hasil gambar yang lebih terang.

HDR off
Performa Lowlightnya pun bisa diacungi jempol berkat bukaan lensanya yang besar.
Disisi perekaman video, Redmi Note 5 hanya mampu merekam hingga resolusi FullHD 1080p, namun jika menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Open Camera, resolusinya bisa meningkat hingga 4K. Fitur perekaman pada Redmi note 5 juga bisa dikatakan special dengan adanya fitu EIS atau Electrical image Stabilization yang mampu meredam getaran tangan saat kita merekam video, yah walapun tidak sebagus OIS atau Optical Image Stabilization.
Video berikut saya ambil saat saya berkendara melewati jalan paving, sengaja saya pilih paving karena sudah pasti perekamanya bakalan lebih goyang dari hanya sekdar jalan.