Sudah sebulan lebih nggak pegang hape rasanya kembali ke jaman prasejarah. Walau ternyata masih bisa hidup tanpa teknologi, tapi rupanya kurang kalau lagi setoran di kamar mandi tanpa lihat lihat IG, hehehe.
Cuma memang pekerjaan yang saya geluti saat ini sedikit banyak tergangu tanpa hadirnya perangkat mobile tersebut, Banyak hal yang saya lakukan di Ponsel tak hanya sekedar chatingan dan socialmedia, Ponsel saya yang dahulu (Realme XT) juga saya gunakan untuk mengambil video dan foto promo mengenai tempat wisata tempat saya bekerja, editing foto maupun video pun saya lakukan di perangkat tersebut.
Saya senang mengedit foto maupun video di ponsel tersebut (Realme XT) karena Processornya cukup mumpuni serta layar yang dibawanya luar biasa cerahnya (OLED), Namun karena sesuatu dan lain hal dengan trerpaksa harus merelakan kepergian ponsel yang udah lunas cicilanya tersebut. hhahaha
Di penghujung tahun 2020 rupanya banyak sekali ponsel ponsel baru yang diperkenalkan baik dari produsen yang memiliki nama besar seperti samsung dan apple, maupun yang identik dengan ponsel midrangenya seperti Xiaomi maupun Realme. Cuma sepertinya beberapa ponsel tersebut yang menarikl perhatian, selain harganya yang aduhai, saya masih memiliki mindset bahwa processor yang bagus masih Snapdragon, sedangkan beberapa ponsel yang dirilis kebanyakan menggunakan Mediatek.
Ponsel idaman saya sih masih tetap, harus memiliki processor yang mumpuni, kamera yang aduhai, layar tajam, dan kalau bisa ada NFC sedangkan yang lainya bisa lah sedikit di nego seperti internal memory, kapasitas baterai maupun kecepatan charger. lagian toh saya masih punya 2 unit powerbank. diantara kesemua kriteria ponsel yang saya mau tentunya spek yang diatas segalanya adalah harganya terjangkau.
Harga terjangkau bagi sebagian orang munkin berbeda beda, ada yang blilang 2 juta itu terjangkau, ada juga yang 6 juta itu terjangkau. Bagi saya range antara 3 dan 4 juta itu sudah pas banget. lagian tiap tahun pasti ganti hape, hehehe.
Ada satu ponsel yang menarik perhatian yaitu Poco X3 NFC. Brand ini dari awal sudah menyita perhatian saya semenjak merilis poco F1. Gimana nggak, dengan membawa spek dewa harga bisa jauh lebih muraih dengan posel dengan processor yang sama.
Beberapa key komponen yang membuat saya tertarik untuk meminang ponsel ini adalah:
Processor yang kencang.
Seperti yang saya utarakan di beberapa paragraph diatas, di benak saya processor mobile masih snapdragon juaranya, walau saya sudah menggunakan jenis processor lain seperti Mediatek dan Exynos tapi tetap saja saya masih prefer menggunakan ponsel yang menggunakan processor snapdragon.
Processor yang dibawa oleh ponsel ini bisa di bilang baru yaut snapdragon 732G. Kode G yang diusungnya merupakan kepanjangan dari Gaming. Secara skor Antutu, processor ini performanya nggak jauh beda dengan 720G yang udah lama diperkenalkan.
Keduanya sama sama memiliki 8 inti, sama sama berlari di kecpatan 2,3 GHz, sama sama memiliki fabrikasi 8nm. Yang membuat beda adalah di SD732G menggunakan Kryo 470 berbasis cortex A76 sedangkan SD720G menggunakan Kryo 465 berbasis cortex A76. Clock GPU antara keduanya pun hanya selisih 50mhz.
Kamera utama 64 MPIX.
Memang resolusi kamera nggak menentukan kualitas, namun detal yang bisa lebih banyak di tangkap bisa membantu saya untuk mengabadikan sesuati dengan detail yang diatas biasanya. Pekerjaan saya memang banyak sekali menggunakan kamera.
Apalagi sensor yang dibawanya adalah sensor punya Sny yaitu Sony IMX682, dulu ketika saya menggunakan Realme 5 Pro yang menggunakan sensor kamera 48mpix yang di besut oleh sony juga, saya terkesima dengan hasil gambar dan detail yang dibawanya yang menurut saya masih lebih baik ketimbang sensor 64 megapixl milik samsung yang ada di realme XT.
Tentu dicomdo dengan ISP atau image signal processing milik Snapdragon bayangan saya akan baik hasilnya.
RAM 6GB.
Minimal untuk tahun 2021 menurut saya kapasitas RAM paling rendah agar aman digunakan adalah 4GB dibawah itu jangan, diatas itu lebih baik.
Saya tergolong heavy user smartphone, tentu dengan kehadiran Ram berkapasitas 6GB banyak membantu saya untuk bermultitasking ria tanpa khawatir aplikasi yang berjalan di belakang akan di bunuh oleh si ponsel.
Kapasitas batre Gede dan Ngecashnya cepat.
Poco X3 menggendong baterai berkapasitas 5000mah, ini menjamin saya untuk nggak buru buru kehabisan baterai di tengah jalan. Apalagi kerjaan saya banyak di luar ruangan, walaupun habis ngecash di ponsel ini kencang berkat Quick Chargenya yang memiliki daya hingga 33watt.
NFC
Ini dia yang dari dulu saya pingin ada dalam ponsel saya, Terkadang kerjaan bikin saya untuk pergi keluar kota yang tentu saja kebanyakan menggunakan jalan TOL, dengan adanya teknologi NFC saya bisa dengan mudah isi cek saldo E-Toll sekaligus mengisinya.
Layar Gede.
Layar gede tentu aja bikin puas untuk menikmati konten video. Tangan saya juga tergolong gede, jadi kalau pake hape kecil itu susah banget, kadang juga suka salah pencet.
Nah, hal hal diatas adalah syarat yang saya inginkan dari sebuah ponsel, Poco X3 NFC saya rasa memiliki semuanya yang saya inginkan. Selain itu ada beberapa teknologi lain yang diusungnya yang membuat saya ingin mencobanya. Yaitu adanya dual speaker yang mana bakal enak banget untuk menikmati video.
Layar yang memiliki refresh rate 120hz yang mana belum pernah saya coba dan kabarnya bikin experience yang lebih baik, Touch sampling yang tinggi di 240mhz yang bikin mencet mencet layar terasa instan. Ini juga salah satu alasan saya menjual RealmeXT saya karena Touchscreenya yang menurut saya nggak sensitif dan bikin emosi, bayangkan mencet ulti di Mobile Legends kadang miss jadi keburu di gangbang musuh.
Dan satu lagi yang saya kangenin dari ponsel ponsel xiaomi adalah IR Blaster, semenjak menggunakan Realme 5 Pro dan Realme XT fitur dari xiaomi ini lah yang paling saya rindukan. Dan satuhal lagi yang saya suka dari ponsel Xiaomi adalah Update Software yang cepat dan ketersediaan Custom ROM yang berlimpah sehingga secara tidak langsung menjamin masa pakai ponsel Xiaomi panjang walaupun Xiaomi sendiri nggak ngeluarin update software untuk ponselnya.
Bahkan nih, Realme 4a yang dulu saya pakai masih kebagian custom rom berbasis android 11 walau xiaomi udah nggak ngurusin update ponsel untuk seri lawasnya tersebut. Demikian curhat saya yang panjang ini mengenai kriteria ponsel saya berikutrnya semenjak lepas dari Realme XT. Mudah mudahan ada rejeki berlimpah sehingga saya bisa cepat meminangnya.
Sampai jumpa.