
Adu irit Pertamax dan Shell Super
Sudah lama sebenarnya SPBU Shell buka di Kota Malang, dan pengen nyobain bagaimana rasanya menggunakan Produk yang mereka tawarkan. Namun belum sempat sempat. Mumpung Motor baru selesai service di Ahass dan Oli baru ganti. Akhirnya saya membulatkan tekat untuk Nyobain.
BBM yang saya coba kali ini adalah Tipe Shell Super, Produk paling murah yang mereka tawarkan, harga perliternya sekitar 10.200 (per agustus 2019) oh ya, kali ini saya mau bandingin sma produk dalam negri ya itu pertamax. Sebelumnya mari kita kenalan dengan kedua produk BBM tersebut.
Pertamax.
Bahan bakar ini sering digunakan untuk plesetan forum terbesar di indonesia, Kaskus dan beberapa social media lainnya yang menandakan kita adalah orang pertama yang komentar di sebuah Posting,
Pertamax merupakan bahan bakar produksi Pertamina yang memiliki tambahan kandungan Aditif di dalamnya, Produk ini pertamakali diluncurkan pada tanggal 10 Desember 1999 yang merupakan bahan bakar pengganti Premix 1994 dan super TT 1998 karena kandungan MTBE yang terkandung di dalam kedua bahan bakar tersebut yang di nilai berbahaya untuk lingkungan.
Bahan bakar ini direkomendasikan digunakan oleh Kendaraan yang sudah menggunakan sistem Injeksi serta catalytic Converter dan memiliki rasio kompresi mesin sebesar 10:1 hingga 11:1.
Keungulan keungulan Bahan bakar ini dibandingkan dengan Pertalite atau Premium adalah:
- Bebas Timbal
- Oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pertalite/Premium (Pertamax RON 92, Pertalite RON 90, Premium RON 88)
- Karena memiliki Nilai Oktan tinggi. Pertamax mampu menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi. hasilnya, pembakaran yang lebih optimal sehingga tenaga dan konsumsi bahan bakar dari mesin tersebutpun bisa maksimal.
- Memiliki teknologi Ecosave sehingga pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin.
- Memiliki kandungan anti karat untuk melindungi tangki BB.
Untuk harga pertamax per tanggal 17 September 2019 adalah 9.850.
Shell Super
Shell Super merupakan produk BBM yang diproduksi Oleh Shell, Sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris. BBM jenis ini memiliki oktan / RON sebesar 92, mirip seperti pertamax.
Keunggulan BBM jenis ini adalah memiliki teknolodi DYNAFLEX dimana teknologi ini diklaim mampu mengurangi gesekan yang terjadi di dalam mesin.
Untuk harga, saat ini (agustus 2019) berada di angka 10.200 selisih 350 rupiah perliternya dibandingkan dengan pertamax.
Oh ya, uniknya. saat kamu mengisi BBM di SPBU shell, kamu diharuskan turun dari kendaraan, Petugas Shell juga nggak bawa uang kembalian, Uang yang kamu kasih akan di bawa ke kasir terlebih dahulu.
Uji Coba Perbandingan 100 ribuan
Untuk percobaan kali ini saya menggunakan Speda Motor dari Honda bertipe Mega Pro FI yang diproduksi pada tahun 2016, Oli yang saya gunakan Motul 5100 baru ganti, dan habis di service di bengkel resmi honda. Kayaknya sih waktu itu injeksinya di bersihin.
Keduanya saya isi kurang lebih 10 Liter. untuk pertamax, saya bulatkan menjadi 100 ribu berarti sekitar 10,15 liter sedangkan Shell Super juga saya bulatkan menjadi 100 ribu yang artinya saya dapat sekitar 9,8 liter.
Kondisi percobaan, saya pakai luar kota antara Malang – Batu PP setiap hari, Cuaca kurang lebih sama, Rute Sama dan kemacetan kurang lebih sama. Semua kondisi saya usahakan sama untuk kedua BBM.
Perlu dicatat, percobaan ini bukan percobaan komprehensif yang melibatkan tool yang advance, melainkan tes di kehidupan sehari hari.
Hasil Uji Coba
Setelah kurang lebih 3 minggu, hasil yang saya dapatkan adalah sebagai berikut.
Untuk pertamax, jarak tempuh yang di dapatkan adalah 501.5 km, yang artinya 1 liter Pertamax, bisa menempuh sekitar 49.40 km.
Untuk Shell Super, Jarak tempuh yang saya dapatkan adalah 473.8 km artinya 1 Liter Shell Super bisa menempuh sekitar 48.34 km.
Selisih memang nggak banyak kalau dilihat berdasarkan jarak tempuh yang dihasilkan, namun dari segi harga terlihat kalau dengan 100ribu rupiah, selisih jarak yang didapatkan sebesar 26km.
Kesimpulannya, adu irit iritan penggunaan BBM, kedua produk ini bisa saya katakan hampir sama, hanya selisih 1 liter per KM, tapi dari segi ekonomi perbedaan jarak tempuh cukup lumayan.
Artinya, saya bisa pergi kekantor 1x lebih banyak jika saya pake Pertamax (jarak Rumah ke kantor kurang lebi 20km).
Oh ya, ada sedikit keanehan ketika lebih dari seminggu saya menggunakan BBM Shell Super yaitu gejala Ngelitik pada mesin pada saat RPM rendah sedangkan saya butuh tenaga lebih utuk menanjak. Padahal menurut info yang saya dapatkan, gejala ini biasanya terjadi jika kita menggunakan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah dari spesifikasi mesin.
Ada juga penyembab dari kejadian ini adalah kurang sempurnanya pembakaran yang terjadi di dalam mesin, Ada 2 kemungkinan yang bisa saya tarik yaitu Nilai Oktan yang mungkin ketinggian untuk mesin Megapro FI yang saya gunakan, atau spek BBM Shell di tempat saya beli yang kurang menuhi standard Shell (sudah lama).
terima kasih infonya